Unsur-unsur Puisi (Intrinsik dan Ekstrinsik) Lengkap!!

Unsur-Unsur Puisi – Jaman modern speerti sekarang ini banyak hal yang mulai terlupakan oleh sebagian besar orang. Banyak orang sekarang ini yang kecanduan dengan yang namanya gadget dari mulai anak-anak SD hingga ibu-ibu pun banyak sekali yang tak bisa lepas dari yang namanya hp. Padahal hp banyak memberikan dampak negatif jika kita tidak bisa menggunakannya dengan baik.

Dampak dari HP sendiri saat ini sangatlah berbahaya, banyak anak yang kecanduan bermain game, bahkan ada beberapa yang sampai harus masuk ke rumah sakit jiwa. Hal tersebut dapat terjadi karena kurangnya peran orang tua dalam mengarahkan anak hingga psikologis anak menjadi terganggu.

Sekarang sudah sangat jarang sekali kita menjumpai anak-anak yang berbain berbagai macam permaianan tradisional. Padahal permainan tradisional lebih cenderung menyehatkan, karena lebih banyak menguras tenaga. Tak hanya permainan tradisional saja yang mulai hilang, namun puisi juga sekarang ini mulai ditinggalkan.

Jaman dulu, banyak anak muda yang suka membuat sajak-sajak atau puisi yang ditujukan untuk orang terkasih. Namun sekarang hal ini sudah mulai ditinggalkan. Padahal membuat sajak memerlukan suatu kreativitas yang tinggi. Tak hanya itu saja, biasanya orang membuat puisi juga melibatkan perasaan. Jadi puisi tersebut nantinya dapat menyentuh hati pembacanya.

Tak hanya itu saja, kita juga harus memperhatikan unsur-unsur puisi. Unsur-unsur tersebut terdiri dari unsur intrinsik dan ekstrinsik yang harus dipenuhi dalam membuat sebuah puisi. Kedua unsur tersebut harus dipenuhi terlebih dahulu agar tercipta sebuah karya sastra yang baik dan dapat dinikmati oleh semua orang. Simak uraian lengkapnya berikut ini!

Unsur Unsur Intrinsik Puisi

Unsur-unsur intrinsik puisi ini merupakan unsur-unsur yang terdapat di dalam sebuah puisi yang dapat mempengaruhi keindahan puisi sebagai karya sastra.

1. Tema Puisi

Tema dalam sebuah puisi merupakan hal utama yang harus diperhatikan oleh penyair ketika hendak menciptakan sebuah karya sastra yang bernilai tinggi. Tema ini dapat mengacu pada ide atau gagasan pokok yang akan disampaikan oleh penyair melalui karya sastra yang dibuatnya sendiri.

2. Pilihan Kata atau Diksi

Dalam membuat sebuah puisi, penyair hendaknya harus menggunakan kata-kata yang manis dan indah atau yang sering disebut diksi. Oleh karena itu, seorang penyair harus pandai memilih kata-kata yang natinya akan digunakan untuk membuat puisi. Sebuah puisi yang baik mengandung makna, komposisi bunyi dan irama, serta kedudukan kata lainnya dalam setiap bait puisi.

3. Imaji atau Daya Khayal

Daya khayal ini merupakan suatu yang penting dalam sebuah puisi. Seorang penyair harus berusaha kuat untuk menyusun kata-kata yang unik. Rangkaian kata-kata yang menjadi bait dalam puisi tersebut sangat diharapkan dapat membangun imajinasi para pembacanya. Imajinasi tersebut dapat berupa taktil, imaji auditif, maupun imaji visual.

4. Majas atau Gaya Bahasa

Gaya bahasa atau biasa disebut dengan majas merupakan sebuah bahasa figuratif dalam karya sastra. Bahasa figuratif sendiri adalah gaya bahasa yang digunakan penyair untuk menyampaikan suatu pesan dengan cara yang khas dan banyak menggunakan kata-kata kiasan.

5. Bunyi

Bunyi dalam sebuah puisi merupakan suatu hal yang penting dalam sebuah puisi. Bunyi puisi yang indah dapat tercipta dari rangkaian kata-kata pilihan yang nantinya akan menimbulkan suatu nuansa yang berbeda.

6. Rima

Di dalam kaidah Bahasa Indonesia, rima merupakan suatu pengulangan bunyi yang sama dalam sebuah puisi. Rima ini bertujuan untuk memberikan suatu efek keindahan dalam puisi.

7. Ritme

Khusus untuk ritme sendiri tergantung siapa yang membawakan puisi tersebut. Namun ritme juga sangat bergantung dengan pilihan kata yang telah disajikan penyair dalam sebuah puisi. Ritme ini bertujuan untuk memberikan kesan yang berbeda sehingga puisi tidak dinilai monoton.

8. Tujuan atau Amanat Puisi

Di dalam penciptaan sebuah puisi pastinya banyak mengandung makna tersendiri yang ingin disampaikan penyair yang ditujukan kepada para pembacanya. Amanat yang terdapat dalam sebuah puisi ini dapat ditemukan dengan cara memberi makna pada setiap bait puisi tersebut baik secara langsung maupun tidak langsung.

Baca Juga:

Unsur Ekstrinsik Puisi sebagai Karya Sastra

Unsur ekstrinsik dlaam puisi merupakan suatu unsur dalam karya sastra yang letaknya berada di luar puisi atau karya satra yang dibuat.  Walaupun berada di luar karya sastra namun kehadiran unsur ekstrinsik ini dapat menjadikan puisi sebagai sebuah karya seni yang indah. Berikut ini yang merupakan unsur ekstrinsik puisi meliputi aspek religius, aspek historis, aspek filsafat, dan aspek psikologis.

1. Aspek Religius

Unsur ekstrinsik yang pertama adalah aspek religius. Aspek religius ini merupakan salah satu untur karya sastra yang mengacu pada suatu tema umum yang dipilih oleh seorang penyair.

2. Aspek Historis

Unsur ekstrinsik yang selanjutnya adalah aspek historis. Pada aspek historis ini mengacu pada aspek-aspek kesejarahan. Mudahnya, aspek historis ini mengandung beberapa gagasan pokok yang menjadi inti dari puisi tersebut.

3. Aspek Filsafat

Banyak dari para ahli sastra terkemuka yang menyatakan bahwa filsafat dan karya sastra yang dapat berupa puisi ini memiliki keterkaitan yang erat. Bahkan keduanya tak dapat dipisahkan.

4. Aspek Psikologis

Unsur ekstrinsik puisi yang selanjutnya adalah aspek psikologis. Dalam aspek psikologis ini lebih erat hubungannya dengan penyair atau pencipta puisi. Hal tersebut dapat terjadi karena jika seseorang akan membuat sebuah karya sastra berbentuk puisi maka kondisi kejiwaan penyair haruslah baik. Kondisi kejiwaan yang baik ini akan menjadikan puisi yang ditulis menjadi lebih hidup dan dapat dinikmati oleh pembacanya.

5. Aspek Biografi

Aspek biografi ini merupakan salah satu unsur ekstrinsik puisi yang perlu diperhatikan. Aspek biografi ini dapat berupa riwayat hidup atau latar belakang dari penyair puisi. Riwayat hidup inilah yang nantinya akan sangat mempengaruhi karya sastra yang diciptakan.

6. Aspek Nilai

Unsur ekstrinsik puisi yang selanjutnya adalah aspek nilai. Dalam sebuah puisi pasti selalu terdapat kandungan nilai yang dapat dijadikan sebuah pelajaran bagi para pembacanya. Unsur nilai dalam sebuah puisi ini dapat berupa nilai di bidang sosial, politik, pendidikan, ekonomi, budaya, dan lain sebagainya.

7. Aspek Masyarakat

Unsur ekstrinsik puisi yang selanjunya yaitu unsur masyarakat. Aspek atau unsur masyarakat ini sendiri merupakan suatu kondisi dan situasi sosial pada saat puisi tersebut diciptakan. Aspek yang satu ini meliputi suatu keadaan yang terdapat pada lingkungan sekitar. Namun aspek ini juga bisa berupa suatu kondisi politik ataupun keadaan negara setempat.

Yap, demikian merupakan beberapa unsur-unsur yang membentuk sebuah puisi. Unsur tersebut meliputi unsur intrinsik dan ekstrinsik. Setiap unsur tersebut terdapat ciri khas dan definisi lain-lain yang membentuk suatu kesatuan yang utuh dalam sebuah karya sastra.

Nah, puisi sendiri merupakan sebuah karya sastra yang belakangan ini keberadaannya sudah mulai tersingkirkan dengan adanya banyak kemajuan teknologi yang tidak diimbangi dengan penanaman nilai-nilai sastra, budi pekerti dan lain-lain. Oleh karena itu kita sebagai generasi muda harus selektif dan lebih pandai dalam memanfaatkan perkembangan teknologi tanpa meninggalkan berbagai nilai-nilai sastra dan lain sebagainya. Misalnya dengan membuat puisi tentang ibu tercinta.

Bagikan Artikel

Tinggalkan Balasan

×