elrajab.com
Contoh Puisi Cinta – Puisi merupakan karya sastra yang banyak digunakan oleh banyak orang khususnya di Indonesia ini untuk mengungkapakan perasaan atau isi hati. Kebanyakan dari mereka membuat puisi merupakan sebuah hobi. Tak hanya itu saja, puisi juga dapat dijadikan seseorang sebagai teman curhat.
Nah, biasanya orang yang sering membuat puisi itu merupakan orang yang kreatif. Mengapa demikian? Jawabannya adalah karena membuat puisi itu diperlukan kreativitas yang tinggi untuk merangkai kata-kata menjadi bait puisi yang menawan.
Puisi ini banyak jenisnya. Pembagian jenis puisi ini didasarkan pada tujuan dari pembuatan puisi itu sendiri. Misalnya saja puisi tentang ibu. Puisi ibu merupakan sebuha puisi yang ditujukan langsung kepada ibu tercinta. Pokoknya masih banyak lagi jenis puisi lainnya. Mungkin yang paling terkenal di kalangan anak muda adalah puisi cinta.
Berikut ini adalah beberapa contoh puisi cinta yang dapat dijadikan referensi bagi kalian yang ingin membuat sebuah puisi.
Embun pagi telah mengering
Pancaran mentari membuat dedaunan menguning
Mataku tertegun menatap langit
Melepas hati yang terbelit
Kini ku bisa tersenyum
Melihat dunia penuh rasa kagum
Setelah kian lama hatiku menangis
Akan cinta yang kian terkikis
Kini ku bisa gembira
Manjalani hidup dengan orang-orang tercinta
Setelah jiwaku berduka
Merintih dan tersiksa
Aku bersyukur
Api cinta tak membuatku hancur
Kini ku ingin hidup kembali
Mencari makna cinta sejati
(Karya Fajar Janu)
Di balik kabut
Ada sorot mata yang sesekali menghujam
Melewati celah-celah pekat
Menyulut bara rindu yang tak padam
Di balik kabut
Senyum terpancar dari bibirnya
Senyum teduh tanpa lusuh
Menghangatkan jiwa
Yang dingin membeku
Di balik kabut
Terdengar suara indah dari belakang
Yang menuntunku dari kebuntuan
Yang membangkitkanku
Dari keterpurukkan
Kabut tebal pagi yang indah
Nan syahdu
Dengan api rasa yang membara
Mendamaikan
Jua menentramkan
Hati dan pikiran
Yang sedang kalut
(Karya Tommy Suhendra)
Terkadang dengan hanya rintik hujan baru ku sadar pentingnya arti hadirnya payung kecilku
Terkadang ku tau indahnya bintang jika malam tlah menjemput hariku
Terkadang ku sadari hadirnya matahari ketika terik menyapa hari-hariku
Tetapi…ku tak butuh itu semua tuk mengingatmu….
Hujan takkan lunturkan rinduku..
Malampun takkam redupkan arti dirimu…
Dan teriknya mentari hanya kan menambah bahagiaku tuk melihat indahnya senyummu…
(Oleh LalaFernanda)
Aku terlalu sulit untuk mencintai
Bukan karena tak ada orang yang pantas untuk ku cintai
Melainkan aku selalu mencari
Hati siapa yang pantas untuk ku singgahi
Terkadang aku merasa kesepian
Tapi semakin lama aku merasa sepi
Semakin terbiasa aku dengan rasa sepi
Bagiku, rasa sepi hanyalah rasa yang datang sementara
Ia pergi begitu ada yang mengisi
Tak ada pilihan lain selain menerima sang pengisi
Karena sang pengisi
Berhak mengusir rasa sepi
Dengan bangga aku menyembunyikan rasa cintaku
Bukan karena aku malu
Bukan karena aku tak mau
Melainkan aku ragu
Ragu tuk menyatakan perasaanku padamu
Baca Juga:
(Karya Mochamad Fajar)
Lusa, Matahari masih dipematang
ku doa teruntukmu yang tak tergenggam
dirimu yang tengah nestapa
kuiringi semesta cinta
harapku tak berpadang luas
segenap bahagia tuk ‘mu, semoga…
(Karya Ani Jaeni)
Hangat sapamu menggetarkan hati,
Tatap matamu seakan mengandung arti,
Andai bisa aku miliki
Kau membuatku jatuh cinta setiap hari.
Walau kita sering bertemu
Namun mengapa hatiku selalu rindu
Ternyata kau telah curi hatiku
Yang membuat rinduku menjadi candu.
Hatiku selalu bertanya-tanya,
Apakah aku telah jatuh cinta?
Jika memang begitu adanya
Ijinkan aku memilkimu selamaya
Kegelisahan sang malam
Matahari sembunyi berganti gelap
Langit terpenuhi gemerlap bintang
Suasana tercipta bak surgawi
Beribu bintang bertaburan kilaunya
Tak tahukah betapa pedih malam yang kini gundah
Langit seakan membisu dan sunyi
Hingga merasuki celah hati
Meski tengah kecewa nan sakit
Akan kehidupan pahit serta sulit
Harapan mulia setinggi langit
Tertulis indah diatas secarik kertas suci
Melangkah perlahan menapaki jalan
Ada saat takut, jatuh, merangkak, tertatih
Tak ada kekasih hati ataupun sahabat
Datang mengulurkan bantuan
Tak ada pula tempat bersandar
Ingatlah masih ada Allah tempat bersujud
Cinta sejati tanpa alasan
Tanpa karena tanpa tapi
Cinta itu adalah cinta Tuhan
Pemberi kehidupan serta rezeki
Pemberi keamanan dan ketenteraman
Dalam dunia yang fana lagi menakutkan
KepadaMu, Tuhan
Napas berhembus pelan melantun doa
Malam-malam yang kuhabiskan dengan menangis
Dan pagi-pagi yang kucaci dengan gerutu
Langkah yang entah kemana hendak menuju
Terlupa namamu, tak kuingat laranganmu
Aku hidup sebagai hamba
Tapi tak pernah menengadah doa
Kepadamu, Tuhan
Langkah tertatih mengetuk pintu
Sadarkan aku tentang alam yang riuh
Perlihatkan aku tentang cerita-cerita hujan
Dan hutan yang terbakar karena-Mu
Kisahkan kepadaku tentang burung-burung
Dan dedaunan yang gugur satu per Satu
Kepadamu Tuhan,
Sujudku adalah jalan pulang
Doaku adalah obat penenang
Darimu Tuhan
Pengampunan adalah kehidupan
Ridhomu adalah tujuan
Ku yang hadir membawa sejuta warna
Kau yang mengobati luka dari masa ke masa
Yang mengubah hidup dan hati ini
Yang menerangi gelap tiada berperi
Engkaulah sosok yang sederhana
Memberikan cinta tak terkira
Hingga tak bisa kuucap dengan kata
Cintaku adalah dengar
Cintaku adalah lihat
Segala yang dirahasiakan dan yang tampak
Terimakasih kubisikkan kepadamu cinta
Segala rasa dan pengorbanan setia
Ketulusan cinta dan penghargaan juga penerimaan
Kudapatkan hanya darimu seorang
Terimakasih cinta kuucapkan sedalam-dalamnya
Untuk semua waktu dan perasaan
Tak ada yang bisa menggantikan
Cinta dari mu yang begitu indah
Mewarnai hidupku kian merekah
Jangan pernah tinggalkan rasa
Meski hanya untuk sementara
Cinta mu cinta ku adalah Satu
Terjalin dan tak mati oleh waktu
Rasa sayang yang kutulis dalam tetesan air mata ini dengan diam
jernihnya selalu menatapmu bersamanya.
Selalu ada yang tak diceritakan,
langit kepada hujan.
Entah pagi bersambut kabut,
Atau mendung yang bikin murung.
Waktu menguji kita dengan perpisahan,
jarak menguji kita dengan rindu,
dan air mata adalah hujan yang ikhlas jatuh di dada masing masing.
Serupa gelombang lautan,
cinta datang saat kau diam,
lalu tiba-tiba hilang saat kaukejar
Cinta bisa memberikan cahaya
Pada mata yang sekalipun buta
Cinta juga bisa jadi petaka
Meski pada orang yang di surga
Ah, biarlah …
Cinta tak butuh kata-kata.
Aku membiarkanmu menikmati fase-fase tersulit dalam menahan rindu,
maka izinkan aku mewujudkan mimpimu untuk mengalami fase terindah untuk melepas rindu
Gemelisik daun kering menyadarkanku
bahwa semestamu bukanlah aku
Kerontang daun terseret angin
melebur menjadi luka hatiku
Setelah tidak dengannya, aku akan selalu mencoba untuk tetap baik-baik saja
sebab aku percaya perasaan itu datang tanpa direncanakan,
dan pasti juga akan hilang tanpa direncanakan
Tak semudah itu merangkai kata
Jika pun sudah terangkai bibir tak bisa semudah itu mengatakannya
Dan masih terlalu rumit untuk di jelaskan
Diamku adalah caraku mencintaimu
(Karya Ussama)
Denting jam kian menderu
Putaran jarum pun semakin mempercepat lajunya
Sang dewi malam yang elok memancarkan kasihnya
Menemani gelapnya dunia
Taburan bintang di langit malam
Penambah gemerlap hamparan langit gelap
Lelah yang ku rasa
Hilang di tengah heningnya malam
Sering ku bermimpi
Akan sesosok laki-laki sederhana nan bersahaja
Dia hadir di dalam hidupku sembari menimba ilmu
Sosoknya yang apa adanya
Membuat senang berkawan dengannya
Tak sadar, kekaguman itu muncul perlahan
Kian hari semakin berkembang
Bukan harta apalagi sebuah tahta
Kesederhanaan dan Iman itu kuncinya
Desiran angin yang berhembus perlahan
Memecah heningnya malam
Rengekan binatang malam itu
Seakan menyadarkan ku
Bahwa aku tak pantas untuknya
Aku dengannya bak bangit dan bumi
Wanita biasa yang dibutakan dunia
Yah…
Itulah aku,
Namun, bolehkan ku bermimpi?
Jika boleh, bunga tidur itu kan selalu merekah
Tak perlu muluk, mimpiku sederhana..
Ku ingin menghabiskan sisa hidupku dengannya
Meski tak ada yang tau
Berapa lama lagi Allah kan memanggilku pulang
Meski waktuku di alam fana tak banyak lagi
Ku ingin mengabdikannya untuk dia
Dia yang bisa membimbingku
Membimbing tuk dapatkan ridhonya
Hingga dapat ku raih Jannah-Nya
Aku tidak pernah mengerti
Banyak orang menghembuskan cinta dan benci
Dalam satu napas
Tapi sekarang aku tahu
Bahwa cinta dan benci adalah saudara
Yang membodohi kita, memisahkan kita
Sekarang aku tahu bahwa
Cinta harus siap merasakan sakit
Cinta harus siap untuk kehilangan
Cinta harus siap untuk terluka
Cinta harus siap untuk membenci
Karena itu hanya cinta yang sungguh2 mengizinkan kita
Untuk mengatur semua emosi dalam perasaan
Setiap emosi jatuh… Keluarlah cinta
Sekarang aku mengetahui
implikasi dari cinta
Cinta tidak berasal dari hati
Tapi cinta berasal dari jiwa
Dari zat dasar manusia
Ya, aku senang telah mencintai
Karena dengan melakukan itu aku merasa hidup
Dan tidak ada orang yang dapat merebutnya dariku
Di kedalaman pikiranku
Aku melihat dirimu
Seorang tampan yang belum habis
Berharap suatu hari kita akan bertemu
Seorang yang mencuri pikiranku
Dan mengisinya dengan kehidupan
Yang merampok jiwaku
Dan membuatnya merasa benar
Sebuah gambar, berharap fantasi
Sebuah cinta dari kehidupan yang lain
Aku melihatmu begitu jelas
Kamu harus begitu
Aku menolak perpisahan
Aku tidak dapat membiarkanmu pergi
Suatu hari kita akan bertemu
Dan pikiranku akan terasa damai
Cintaku, aku telah mencoba dengan semua kekuatanku
Untuk merenggut bentuk seimbang pada diriku
Tapi, tidak ada yang membuahkan hasil.
Sekarang kutahu mengapa Shakespeare tidak dapat
Membandingkan cintanya dengan bulan sabit yang tenggelam
Itu mencorengkan kecantikan sang bulan
Dan menciptakan sebuah pohon masalah
Yang mungkin membuahkan masalah baru
Tuhan mungkin telah memaafkanku
Tiap inci dari dosaku akan dibersihkan
Apakah itu berarti fisik atau spiritual?
Ya, mungkin itu sebuah kekuatan permanen
Yang mana tidak dapat menghentikanku
Dan aku berharap terus terjebak selamanya
Dengan kamu dan semua komunitas ini
Hatiku, selalu untukmu
Baca Juga: Contoh Puisi Chairil Anwar
(Karya Taufiq Ismail)
Tidak ada pilihan lain
Kita harus
Berjalan terus
Karena berhenti atau mundur
Berarti hancur
Apakah akan kita jual keyakinan kita
Dalam pengabdian tanpa harga
Akan maukah kita duduk satu meja
Dengan para pembunuh tahun yang lalu
Dalam setiap kalimat yang berakhiran
“Duli Tuanku ?”
Tidak ada lagi pilihan lain
Kita harus
Berjalan terus
Kita adalah manusia bermata sayu, yang di tepi jalan
Mengacungkan tangan untuk oplet dan bus yang penuh
Kita adalah berpuluh juta yang bertahun hidup sengsara
Dipukul banjir, gunung api, kutuk dan hama
Dan bertanya-tanya inikah yang namanya merdeka
Kita yang tidak punya kepentingan dengan seribu slogan
Dan seribu pengeras suara yang hampa suara
Tidak ada lagi pilihan lain
Kita harus
Berjalan terus.
(Karya Iverdixon Tinungki)
Saat kucari di antara bunga-bunga
Kudapati tamanmu luruh layu
Jejak keisengan kubaca
Dalam setiap relung kebisingan
Dendam dan ponggah
Yang hari-hari ini tergores di segala reruntuhan namamu
Aku mau menangis atas kehilangan ini
Sebab engkau pujaanku
Dimana rumah cita-cita kubangun
Dimana kebanggaanku kupancang
Dimana kuiktiarkan semua keinginan hidupku
Tapi apa yang ingin disampaikan lewat puing-puing ini
Kota dan hutan-hutan yang terbakar
Keadilan dan kemanusiaan dipalsukan
Apa yang ingin dibisikan buat jutaan anak-anak
Yang hari-hari ini dipermainkan ketakutan
Apabila semuanya telah jadi pemberang
Kepada siapa anak-anak dapat meminta cerita
Agar mereka menjadi manusia
Kepada siapa orang-orang tua rentah
Menitipkan harapan sisa hidupnya
Ya Tuhanku
Hanya padamu kini kubawa cerita
Setiap tetasan airmata dan ketakutan ini
Sebab kuingin engkau melemparkan lagi
Sebutir benih bunga
Biar ia tumbuh di jiwa bangsaku
Nah, itulah beberapa contoh puisi cinta karya anak bangsa. Bagus-bagus bukan? Puisi-puisi tersebut bisa menjadi inspirasi bagi kita semua. Selain itu, kita juga dapat mengambil hikmah dari ungkapan yang terdapat dalam puisi di atas.