elrajab.com
Makanan Khas Nias – Berkunjung ke Nias untuk menikmati keindahan pantai, olahraga surfing, atraksi lompat batu, tari perang dan rumah adat tradisionalnya, tidaklah terasa lengkap bila tidak menikmati kulinernya. Nias merupakan kepulauan yang berada di barat Pulau Sumatera. Pulau ini dihuni oleh Suku Nias yang konon merupakan salah satu suku di Indonesia yang masih memiliki budaya megalitik.
Salah satu rutinitas budaya megalitik yang masih ada hingga sekarang adalah adat lompat batu atau biasa disebut dengan Fahombo yang sering dipertontonkan kepada wisatawan di tengah rumah tradisional. Nias sendiri memiliki beragam kuliner tradisional yang menggugah nafsu makan dengan bumbu khas yang patut dicicipi.
Silio Guro merupakan sebuah hidangan yang mirip dengan pepes bakar, karena Silio Guro biasanya disajikan dengan dibungkus daun pisang dan di panggang di atas bara api yang membara. Isiannya yang berupa daging giling dan kelapa yang telah dibumbui. Yang membedakan kuliner ini dengan pepes adalah isi Silio Guro yang merupakan daging udang.
Pada zaman dahulu terutama di pedalaman, masyarakat Nias kalau makan pagi, siang dan malam, sebelum memakan nasi telebih dahulu memakan ubi, setelah merasa agak kenyang baru memakan nasi. Hal ini dimaksudkan untuk meminimalkan konsumsi nasi berhubung karena nasi pada masa itu sangat susah didapatkan dan seringkali tidak terjangkau sehingga terkadang Gowi Nifufu digunakan sebagai makanan pokok di sana.
Di masa lampau masyarakat Nias beranggapan bahwa makan pagi, siang dan malam tidak lengkap jika belum makan ubi sebelum menyantap hidangan utama. Ubi atau Gowi Nifufu sendiri menjadi hidangan pertama yang dimakan karena pada zaman dulu beras sangat langka dan mahal. Sesekali wisatawan bisa mencoba teknik menikmati Gowi Nifufu sebelum makan nasi. Pasti rasanya unik.
Hambae Nititi adalah daging kepiting yang di campur dengan santan kelapa dimasak sampai kering untuk dijadikan lauk, makanan ini merupakan makanan bermusim biasanya pada bulan Mei, Juni dan Juli di kepulauan Hinako Kecamatan Sirombu. Kuliner jenis ini biasanya dimasak hingga kering mirip abon. Rasanya sangat gurih.
Kofo-kofo adalah kuliner yang terdapat di pulau kecil Nias. Bahan bakunya terbuat dari ikan yang telah dibuang kulitnya dan dimasak dengan santan kelapa setelah digoreng. Kuliner satu ini biasanya digunakan sebagai lauk saat makan. Masyarakat Nias umumnya mempunyai cara masak tersendiri. Sebelum ikan itu digoreng , masyarakat Nias yang menumbuk ikan hingga halus dan mencampurnya dengan telur lalu di stream.
Hidangan ini cocok untuk jadi hidangan makan siang karena memiliki cita rasa mirip dengan gulai ikan yang sering jadi hidangan saat makan siang. makanan tradisional di Kecamatan Pulau – pulau Batu kabupaten Nias Selatan. Kofo kofo merupakan daging ikan yang telah dibuang durinya yang dimasak dengan santan kelapa ataupun digoreng biasanya digunakan untuk lauk.
Dodol durian di nias digunakan sebagai makanan tambahan pada musim buah durian di Nias yang pada masa lampau musimnya adalah pada bulan Juli dan Agustus namun saat ini musim durian di Nias sudah tidak teratur lagi dan hampir bisa ditemukan sepanjang tahun di Nias.
Lehendalo Nifange termasuk lauk dipesisir pulau Nias. Lehendalo Nifange adalah kuliner yang cukup terkenal di Nias. Kuliner ini terbuat dari talas yang direndang. Kuliner satu ini sering menjadi lauk para warga Nias dan biasanya dinikmati dengan sagu.
Makanan yang satu ini merupakan kuliner khas Nias yang berasal dari daging babi. Saat melihat makanan ini sangat menggoda sekali. Bagi seorang muslim jangan sekali-kali makan Harinake ini. Harenake sendiri dihidangkan dalam satu ekor babi yang di cincang. Biasanya Harinake ada jika ada tamu atau mertua yang berkunjung.
Demikian Makanan khas Nias yang Anda Coba. Lestarikan terus cita rasa kuliner Nusantara agar tetap lestari. Jangan lupa baca-baca artikel makanan khas daerah lainnya yaa dan jangan lupa share artikelnya agar bermanfaat, terima kasih.