elrajab.com
Jenis Batu Metamorf – Kita menyadari bahwa batu merupakan salah satu material yang cukup penting dalam keberlangsungan manusia. Batuan memiliki banyak sekali manfaat dalam kehidupan manusia. Batuan digunakan sebagai bahan-bahan untuk pembuatan rumah, gedung, dan bangunan-bangunan lain. Batuan juga bisa dimanfaatkan untuk keindahan semata, mulai dari yang harganya paling murah hingga yang paling mahal, mulai dari batu akik atau batu pandan hingga batu permata. Untuk jenisnya batuan memiliki banyak sekali jenis, tetapi yang akan kita bahas kali ini adalah batuan metamorf.
Batuan metamorf atau yang sering disebut dengan batuan malihan ini merupakan sekelompok batuan yang terbentuk dari hasil ubahan atau transformasi. Transformasi tersebut berasal dari suatu tipe batuan yang sudah ada sebelumnya oleh suatu proses. Proses itu sendiri disebut dengan proses metamorfosis atau mengalami perubahan bentuk. Untuk anda yang masih tidak memahaminya, jangan khawatir. Berikut adalah jenis batu metamorf yang perlu anda tahu :
Batuan metamorf bukanlah sebuah jenis batuan yang memang sudah ada di dunia ini. Untuk membentuk batuan metamorf diperlukan beberapa proses. Dan proses terjadinya batuan metamorf ini berasal dari batuan yang sudah ada sebelumnya, yaitu batuan protolith. Batuan protolith yang terkena panas lebih dari 150 derajat celcius dan juga tekanan yang ekstrem akan melakukan perubahan fisika atau perubahan kimia yang sangat besar.
Yang termasuk dalam batuan protolith ini adalah batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf yang berusia lebih tua. Batuan metamorf yang berusia lebih tua tersebut seperti batu Gneis, batu sabak, batu marmer, dan lainnya.
Baca Juga:Â Pengertian dan Jenis Batu Sedimen yang Harus Kamu Ketahui
Batuan metamorf memiliki banyak sekali jenis. Pengelompokan tersebut berdasarkan dengan proses terjadinya batuan itu sendiri.
yang pertama yaitu batuan metamorf kontak. Batuan metamorf kontak adalah batuan yang mengalami metamorfose sebagai akibat dari suhu yang sangat tinggi dan juga aktivitas gunung berapi. Suhu tinggi yang berasal dari aktivitas gunung berapi ini mengakibatkan perubahan bentuk dan juga perubahan warna batuan. Contoh dari batuan ini antara lain batu marmer, batu batolit, batu lakolit dan batu sill.
Jenis batu metamorf yang kedua adalah batuan metamorf dinamo. Batuan metamorf bernama dinamo ini adalah jenis batuan yang juga mengalami metamorfose. Hal tersebut merupakan akibat dari tekanan tinggi yang asalnya dari tenaga endogen, tentunya dengan rentang waktu yang lama. Serta terbentuk dalam proses pembentukan kulit bumi karena adanya tenaga endogen. Batuan metamorf dinamo ini biasanya terbentuk di bagian atas kerak bumi. Adanya tekanan dengan arah berlawanan mengakibatkan terjadinya perubahan butiran – butiran mineral.
Butiran mineral tersebut ada yang berbentuk pipih dan ada pula yang kembali menjadi bentuk kristal. Beberapa jenis dari batuan bernama metamorf ini akan berubah dan membentuk batuan hablur. Contohnya adalah batuan serbuk dan juga serpih. Contoh lain dari batuan metamorf dinamo ialah batu lumpur atau mud stone menjadi batu tulis atau slate. Jenis batuan ini sering di daerah- daerah patahan ataupun lipatan.
Baca Juga:Â Kumpulan Jenis Batu AquaScape yang Indah untuk Hiasan
batuan jenis metamorf berikutnya adalah batuan metamorf kontak pneumatolistis. Jenis batuan ini merupakan batuan yang mengalami proses metamorfosa sebagai akibat dari adanya pengaruh dari gas- gas yang ada pada magma. Pengaruh gas panas tersebut akan mengakibatkan adanya perubahan-perubahan terhadap komposisi kimiawi mineralnya. Contohnya adalah batu kuarsa yang bercampur dengan gas borium, lalu ia akan berubah menjadi sejenis batu permata bernama turmalin. Contoh lain dari jenis batu ini yaitu batu kuarsa dengan gas florium dan berumah menjadi topas.
Batuan Slate merupakan batuan peralihan batuan sedimen Mudstone (batu lempung) di tekanan dan suhu sangat rendah. Batuan Slate mempunyai struktur komponen yang sangat halus.
Batuan Slate mempuyai warna abu-abu, hitam, hijau, merah, coklat, kekuning-kuningan. Tektsur ukuran butir batuan slate memiliki butir sangat halus. Batuan slate dapat mudah membelah menjadi lembaran tipis. Fungsi batuan slate adalah untuk sabak jika berukuran tebal digunakan untuk trotoar dan atap
Jenis batuan fillit merupakan batuan metamorf  seperti pada umumnya tersusun atas kuarsa, sericite dan klorit. Batuan fillit terbuta dari lanjutan proses peralihan jenis batuan Slate. Karena asal batuan fillit ini berasal  batuan slate, maka material utama pembentukan batuan fillit adalah batuan shale.
Warna batuan fillit adalah merah, perak, putih, kehitaman, ungu, coklat, kehijauan. Ukuran butir batuan fillit cenderung lebih halus dibandingkan dengan batuan slate.
Struktur batuan fillit berfoliasi. Komposisi bahannya tersusun dari mika dan kuarsa. Suhu dan tekanan ketika pembentukan batuan fillit yaitu suhu rendah menuju ke menengah. Batuan fillit memiliki ciri-ciri  membelah mengikuti permukaan gelombang. Batuan fillit berguna untuk bahan isolator atau bahan penghantar listrik yang cukup baik. Serta dapat digunakan untuk bahan penambahan konstruksi bangunan, atap, lantai, dan lain sebagainya.
Komposisi yang terdapat pada batuan gneiss adalah kuarsa dan feldspar. Karakteristik yang paling menonjol pada batuan gneiss tersebut adalah kuarsa dan feldspar terlihat selang-seling dengan lapisan mirip mika. Batuan gneiss banyak dimanfaatkan sebagai bahan bangunan.
Batuan gneiss adalah batuan bermertamorfosis batuan beku di dalam temperature suhu dan tekanan tinggi. Batuan gneiss memiliki warna abu-abu, hitam, kecoklatan, biru, perak, kehijauan, kekuningan.
Jenis batuan yang jenis ini berasal dari basalt. Warna yang biasa dari batu ini adalah kekuningan dan kecoklatan. Komponen batu sekis berukuran sedang. Komponen batu sekis terdiri dari mika dan granit. Suhu dan tekanan batu sekis sangat tinggi dan berbentuk bergelombang. Batu metamorf jenis sekis ini banyak digunakan untuk bahan bangunan.
Batuan jenis marmer merupakan batuan yang sangat cantik untuk dipandang. Awal mula terbentuknya dari tekanan suhu yang tinggi sehingga mengalami kristalisasi berupa kalsit. Komponen penyusun marmer adalah kalsium karbonat. Warna batu marmer adalah coklat kekuningan.
Struktur batuan marmer seperti butiran kristal di dalamya. Banyak sekali kegunaan batuan marmer, seperti untuk bahan bangunan terutama dinding, lantai, meja. Selain untuk bahan bangunan juga biasa dimanfaatkn untuk kerajianan gerabah seperti Guci dan kerajinan lainnya.
Batuan jenis kuarsit merupakan batuan metamorf yang kuat. Terbentuknya batuan kuarsit adalah karena batu pasir yang mengalami tekanan yang sangat kuat dan suhu yang tinggi. Warna dari batu kuarsit adalah abu-abu, kekuningan, dan merah coklat. Batu kuarsit biasa dimanfaatkan untuk bahan industri gelas dan bahan keramik karena memang sifatnya yang kuat.
Batuan minolit merupakan batuan yang mempunyai struktur yang sangat unik. Setiap bagian batuan mempunyai struktur yang sangat berbeda dengan bagian lainnya. Komponen batuan minolit ini terdiri dari mineral kompak. Warna batuan minolit biasanya abu-abu, kehitaman, dan coklat.
Batuan filonit hampir sama dengan batu minolit, yang membedakanya pada komponen strukturnya yang lebih kasar. Komponen penyusunnya terdiri dari mika dan kuarsa. Kegunaan batu ini biasa digunakan untuk bahan patung dan hiasan rumah atau taman.
Batuan Hornfels merupakan batuan yang terjadi karena metamorfosa dengan temperatur yang rendah. Batuan ini biasa terbentuk dekat dengan sumber air panas. Warna untuk batuan hornfels adalag kehitaman, coklat, dan kehijauan. Ukuran batuan hornfels hampir sama semua. Manfaat batuan hornfels untuk bahan campuran bahan bangunan.
Itulah tadi beberapa jenis batu metamorf yang berada di sekitar kita atau yang sering kita temui. Batuan metamorf pada intinya adalah jenis batuan yang mengalami proses metamorfosa. Metamorfosa yang terjadi pada batuan sendiri merupakan suatu proses dimana suatu benda berupah bentuk dari bentuk satu ke bentuk yang lainnya. Semoga artikel ini bermanfaat untuk anda.