elrajab.com
Rukun Umroh – Mereka yang mampu secara fisik dan juga finansial, melaksanakan ibadah umroh tentu menjadi kewajiban. Berkunjung ke tanah suci dengan tujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT yang mana juga harus memenuhi syarat tertentu yang sudah ditetapkan oleh syara’. Waktunya juga boleh kapan saja yang mana ini adalah lain hal dengan ibadah haji. Umrah memang hukumnya sunnah sebagaimana telah disabdakan oleh Rasululllah SAW. Umrah adalah tatawwu yang mana tidak diwajibkan tetapi juga sangat baik untuk dilakukan agar bisa mendekatkan diri kepada Allah. Ada rukun umroh yang harus diketahui terlebih dahulu.
Syarat agar bisa melaksanakan umroh dengan baik dan sesuai syariat adalah beragam Islam, baligh dan berakal, merdeka serta memiliki kemampuan atau adanya bekal. Tak cukup sampai disitu, ada rukun yang juga harus diketahui terlebih dahulu. Berikut penjelasan dan ulasan mengenai rukun dari ibadah umroh.
Salah satu rukun dari umroh adalah niat untuk memulai melakukan umroh atau haji. Kalau tidak diniatkan maka tentu saja umroh atau hajinya tidak akan absah. Jika sudah diniatkan ihram, merogoh miqot pada Birr Ali maka mulai berlaku juga larangan umroh. Rukun dari umroh harus diketahui dengan jelas agar tidak membuat ibadah kita menjadi terganggu atau tidak absah ketika melaksanakannya.
Baca Juga:Â Rukun Jual Beli Barang Menurut Islam yang Benar
Rukun yang kedua adalah thawaf ka’bah. Rukun ini merupakan kegiatan dalam mengelilingi ka’bah sampai pada 7 kali yang mana 3 putaran pertama dengan lari-lari kecil jika mungkin. Selanjutnya bisa berjalan biasa. Tawaf juga dimulai dan berakhir pada hajar aswad yang mana menggunakan atau menjadikan Baitullah di sebelah kiri.
Thawaf di masjidil haram, mengelilingi ka’bah sebanyak 7x dan berjalan dekat hajar aswad yang mana sambil menciumnya jika bisa. Namun jika tidak bisa maka cukup dengan menyapu atau memberi isyarat dengan tangan.
Rukun umroh yang ketiga adalah sa’i. Pada rukun ini, dilakukan menggunakan berjalan atau berlari sebanyak 7 kali bolak balik antara bukit shafa dan marwah. Ibadah sa’i bisa dilakukan dalam keadaan nir berwudhu dan haid atau nifas. Jarak antara bukit shafa dan juga bukit marwa adalah 405 meter. Sa’i adalah berjalan atau berlari-lari kecil yang mana ini bersumber dari perintah Allah pada Nabi Ibrahim untuk hijrah berdasarkan Palestina ke Baitullah di Makkah bersama sang istri Hajar dan Nabi Ismail yang masih bayi.
Baca Juga:Â Rukun Puasa, Pengertian, Dalil Puasa dan Hal yang Membatalkan Puasa
Tahalul dalam arti harfiah mempunyai maksud menghalalkan. Maksudnya menghalalkan yang sebelumnya di haramkan. Tahalul bisa juga memotong rambut.
Dari beberapa rukun tersebut, tentu hendaknya para jamaah melakukan tiap rukun dengan tertib. Melakukan rukun sesuai dengan urutannya. Apabila rukun ini sudah dilakukan dengan tertib ibadah kita bisa terasa khusyuk dan absah. Selain itu, para jamaah nanti juga akan mendapatkan pelatihan atau pemberian informasi di manasik haji. Tidak hanya mengetahui tentang bagaimana rukun dari umroh tetapi juga mampu mengamalkannya serta melakukannya dengan baik.
Selain rukun, juga harus diketahui bagaimana syarat umroh. Beberapa diantaranya adalah muslim, berakal, baligh dan mampu dalam artian mampu biaya dan juga mampu dalam keadaan fisik atau pun kesehatan, . Ada kendaraan yang siap untuk mengantar umroh dan juga keamanan dalam arti keselamatan jiwa. Maka dari itu harus diperhatikan betul apa saja syarat yang harus dipenuhi.
Baca Juga:Â Rukun Tayamum, Cara, Syarat, dan Sebab di Perbolehkan Tayamum
Inilah beberapa rukun umroh yang harus diketahui oleh para jemaah. Rukun yang membuat ibadah kita menjadi lebih sempurna. Rukun yang harus dilakukan secara urut atau runtut. Dengan memenuhi rukun yang ada, ibadah umroh kita akan terasa lebih khusyuk dan absah.