Mengenal Contoh Puisi Kontemporer dan Maknanya yang Mendalam

Contoh Puisi Kontemporer – Puisi kontemporer merupakan suatu bentuk puisi yang meninggalkan ikatan konvensional sebuah puisi. Misalnya seperti Sutarji yang tidak percaya akan kekuatan kata. Sutarji mulai berpaling dari sebuah eksistensi bunyi. Selain itu, ada puisi Danarto yang memulai dengan sebuah kekuatan penciptaan.

Puisi kontemporer ini memang memiliki bentuk yang sangat aneh dan ganjil. Contoh puisi kontemporer juga dapat dikatakan sebuah puisi yang menggunakan diksi tanpa memperhatikan kesantunan dari sebuah bahasa. Selain itu, puisi kontemporer juga menggunakan kata makian yang kasar dan ejekan. Dalam contoh puisi kontemporer, sebuah kata simbolik, gaya bahasa, irama, dan hal penting lain dalam puisi dianggap tidak penting.

Puisi kontemporer ini memiliki beberapa ciri-ciri. Yang pertama adalah tentang unsur bunyi yang menggunakan irama dan repetisi atau pengulangan kata. Biasanya pemotongan kalimat atau enjabemen juga diletakkan dalam baris selanjutnya. Selain itu, unsur kelakar yang mengandung sebuah kritik sosial dalam contoh puisi kontemporer dan maknanya ini disembunyikan. Puisi kontemporer ini juga memanfaatkan arti dan bunyi secara maksimal.

Puisi kontemporer ini mempunyai beragam jenis. Misalnya seperti puisi multilingual, puisi mbeling, puisi tipografi, puisi tanpa kata, puisi mini kata, puisi supra kata, dan puisi idiom baru. Berbagai jenis puisi kontemporer ini memiliki karakteristik masing-masing.

Untuk mengenal lebih jelas tentang puisi kontemporer, di bawah ini adalah ulasan terkait contoh puisi kontemporer dan maknanya yang perlu kamu tahu.

Contoh Puisi Kontemporer dan Maknanya

contoh puisi kontemporer

Contoh puisi kontemporer dan maknanya yang pertama adalah puisi Janji-Janji Ya Janji Di Janji.

Janji-Janji Ya Janji Di Janji
Janji berkata menjanjikan di tengah gunjing
Kau berjanji menjanjikan tapi mati janji
Janji-janjian indah pada tempat janji digunjingkan
Janji menjanji janjinya sembunyi digunjing

Gunjing berkata menjanjikan janji-janjian
Janji terbiarkan bukan janji digunjingkan
Gunjing-gunjingan di atas janji tergunjingkan
Gunjing dan gunjing terus gunjing

Janji tergunjing terhenti digunjing
Terus gunjing-gunjingan akan janji
Janji berada digunjing
Gunjingan menangkap janji demi janjian atau janji

Janji-Janji Ya Janji Di Janji merupakan salah satu contoh puisi kontemporer dan maknanya yang memiliki arti mendalam. “Janji-Janji Ya Janji di Janji” yang menjadi judul puisi kontemporer ini menceritakan tentang seorang pemimpin yang selalu mengucapkan janji. Akan tetapi janji yang diucapkan tersebut tidak pernah ditepati. Sehingga masyarakat menuntut sebuah janji yang telah ia janjikan.

“Janji berkata menjanjikan di tengah gunjing” dalam contoh puisi kontemporer dan maknanya memiliki arti seorang pemimpin yang mengumbar janji di keramaian masyarakat. “Kau berjanji menjanjikan tapi mati janji” berarti bahwa seorang pemimpin berani memberi janji, tetapi janji teringkari. “Janji-janjian indah pada tempat janji digunjingkan” berarti bahwa janji-janji indah yang diucapkan di keramaian masyarakat dan disaksikan oleh mereka.

“Janji menjanji janjinya sembunyi digunjing” mempunyai makna bahwa janji-janji itu sengaja disembunyikan dan tidak di realisasikan kepada masyarakat. “Gunjing berkata menjanjikan janji-janjian” berarti bahwa masyarakat telah merasa kesal dengan janji dari pemimpin tidak dibuktikan.

“Janji terbiarkan bukan janji digunjingkan” artinya pemimpin tidak menghiraukan lagi janji yang telah diucapkannya. “Gunjing-gunjingan di atas janji tergunjingkan” artinya semakin panas masyarakat dengan pemimpin yang tidak membuktikan janjinya. “Gunjing dan gunjing terus gunjing” memiliki arti bahwa masyarakat terus mempermasalahkan dengan janji yang tidak dibuktikan tersebut.

“Janji tergunjing terhenti digunjing” dalam contoh puisi kontemporer dan maknanya memiliki arti bahwa janji pemimpin yang dulu disaksikan masyarakat, banyak dituntut oleh mereka. “Terus gunjing-gunjingan akan janji” berarti bahwa masyarakat berusaha mendatangi dan menuntut pembuktian akan janji tersebut. “Janji berada digunjing” artinya masyarakat memiliki sebuah bukti ucapan janji yang diucapkan oleh pemimpin. “Gunjingan menangkap janji demi janjian atau janji” memiliki arti bahwa masyarakat sangat menuntut janjinya akan dibuktikan atau pemimpin yang bakal dituntut mereka.

 

Bagikan Artikel

Tinggalkan Balasan

×