Cara Bisnis Nabi Muhammad SAW Untung Berkah dan Berlimpah

Cara Bisnis Nabi Muhammad SAW – Rasulullah SAW adalah manusia yang dicicptakan oleh Allah SWT dengan segala kelebihannya. Kelahiran beliau merupakan pembuka pintu menuju ke dalam zaman yang baru dengan pembangunan peradaban dunia yang sangat pesat bahkan hingga masalah alam semesta. Oleh karena itu, Nabi Muhammad SAW banyak dinobatkan sebagai orang yang membawa pengaruh dan perubahan yang sangat besar dalam catatan sejarah dunia. Kesuksesannya yang sangat besar menjadikan beliau sebagai manusia sempurnya yang dapat menggapai kesuksesan dunia dan akhirat.

Dalam catatan sejarah, Nabi Muhammad banyak menjadi perbincangan diantara para ahli sejarah, baik oleh sejarawan barat maupun oleh sejarawan timur. Salah satu contoh kesuksesan Nabi Muhammad SAW adalah karirnya yang sangat cerah dan gemilang dalam dunia berdagang atau berwirausaha.

Di dalam agama islam sendiri telah dijelaskan bahwa salah satu pekerjaan yang dianggap mulia dan mempermudah datangnya rejeki dari Allah SWT adalah dengan berdagang. Hal tersebut telah dijelaskan dalam sebuha hadist yang sudah sangat terkemuka yang berbunyi Sembilan dari sepuluh pintu rezeki ada dalam berdagang. Agar dalam berdagang mendapatkan barkah tentu harus tahu rukun jual beli bagi seorang penjual maupun pembeli.

Rasulullah Muhammad SAW merupakan seorang pedagang sejati. Beliau mulai berdagang sejak usia beliau masih kecil. Beliau juga akrab dikenal sebagai pedagang yang sukses. Tak hanya itu saja, akhlaknya yang baik hati, jujur, dan selalu ramah merupakan kunci sukses dari usaha yang beliau jalankan. Tak hanya sukses dalam hal materi saja, namun keberkahan yang didapatkan dari rizki yang diberikan oleh Allah SWT, dan semakin eratnya tali silaturahim antar sesama umat.

Berikut ini merupakan cara berdagang Rasulullah SAW yang dapat kita jadikan panutan dalam hal memulai bisnis agar mendapat keuntungan yang banyak dan keberkahan dari rizki yang didapatkan.

Inilah Cara Bisnis Nabi Muhammad SAW

1. Niat Karena Allah SWT

Niat menjemput rizki dari Allah SWT dengan cara yang diridhoi-Nya merupakan cara yang medasari Rasulullah SAW berdagang. Jadi bukan hanya sekedar untuk mencari keuntungan yang sebesar-besarnya, menumpuk harta ataupun untuk memilkat hati wanita. Rasulullah menjalankan bisnis berdagang diniatkan hanya karena Allah SWT saja, bukan untuk yang lainnya. Kesuksesan bisnis yang beliau jalankan juga tak lepas dari niat Lillahi Ta’ala.

2. Selalu Jujur dalam Berdagang

Cara sukses bisnis Rasulullah SAW adalah dengan selalu menanamkan kejujuran dalam setiap perbuatan. Rasulullah yang kita kenal tidak pernah sama sekali berbohong tentang kualitas barang yang beliau jual bahkan hingga mengurangi tibangan. Malah beliau kadang kala melebihkan timbangannya dengan tujuan agar konsumen beliau menjadi senang. Dari kejujuran beliau tersebutlah, maka kesuksesan beliau mulai berkembang.

3. Menjual Produk Berkualitas Bagus

Tips selanjutnya yang tak kalah pentingnya dari bisnis sukses Rasulullah adalah dengan menjual barang dengan kualitas paling bagus. Nah, dalam hal ini Rasulullah sangat menjaga kualitas barang yang beliau jual. Beliau tak pernah menjual barang dengan kualitas buruk. Jika diibaratkan kita mengkonsumsi barang yang tidak bagus saja pasti kita enggan. Tetapi mengapa malah kita menjual barang dengan kualitas buruk kepada orang lain? Maka, selalulah jadikan Rasulullah sebagai panutan dalam setiap kehidupan kita.

4. Mengambil Keuntungan yang Wajar

Di jaman sekarang ini, banyak sekali orang berlomba-lomba untuk mendapatkan kesuksesan dengan cara mengambil untung yang sebanyak-banyaknya. Itu berati kita tidak memikirkan kondisi konsumen dan hanya semata-mata mengejar keuntungan duniawi saja. Mulailah berbisnis dengan mencari keberkahan Allah SWT, maka Allah SWT akan melimpahkan rizki untuk kita dan keluarga.

5. Tidak Memberikan Janji Sembarangan

Maksud dari poin ini adalah kita sebaiknya tak mengumbar janji manis kepada konsumen. Misalnya berkata bahwa barang kita jual akan dapat bertahan lama hingga bertahun-tahun. Nah, kita di sini harus terus ingat bahwa Allah SWT dapat merubah keadaan suatu benda hanya dalam sekejap mata. Selain itu, jangan mudah bersumpah dan mengkliam tentang barang kita jual, karna apabila kondisi barang yang kita jual itu tak seperti yang kita katakan maka itu termasuk berdusta. Hal tersebut sangat dibendi oleh Allah SWT.

6. Saling Menguntungkan Semua Pihak

Cara bisnis Rasulullah yang selanjutnya adalah saling menguntungkan semua pihak baik dari penjual maupun pembeli. Dalam hal ini alangkah lebih baiknya jika kita tak menutupi apapun dari calon pembeli. Rasulullah menawarkan barang dagangan beliau dengan kualitas yang bagus namun dengan harga yang tak terlalu tinggi. Jadi sebagai seorang pedagang beliau tetap mendapat keuntungan walaupun tidak banyak. Dari segi pembelipun juga mendapatkan keuntungan dengan mendapatkan barang yang berkualitas bagus namun dengan harga yang sewajarnya.

7. Menjual Barang Kepunyaan Pribadi

Menjual barang yang kita miliki sendiri maksudnya kita menjajakan barang yang telah menjadi milik kita. Selain itu, kita juga sudah tau kualitas barang yang akan kita jual. Berbeda dengan cara bisnis dropship yang telah banyak kita temui akhir-akhir ini. Dalam bisnis dropship kita hanya memposting foto-foto produk yang akan kita jual di media sosial tanpa kita mengetahui kualitas barang tersebut secara langsung. Berbeda lagi dengan cara menjadi reseller. Jika kita memilih menjadi seorang reseller secara otomatis kita akan menyetok barang yang akan kita jual sehingga kita telah mengetahui kualitas barang yang kita jual secara nyata.

8. Tidak Menimbun Barang Dagangan

Dalam prakteknya banyak pedagang yang sering membeli barang secara berlebihan baik di pasar maupun di tempat lain untuk kemudian di simpan dalam jangka waktu yang sangat lama. Setelah melihat kelangkaan arang yang terjadi maka penjual itu lalu menjual barang yang telah ditimbunnya dengan harga yang sangat tinggi bahkan mencapai dua kali lipat. Padahal secara logika, barang yang sudah ditimbun dalam waktu yang cukup lama pasti mengalami penurunan kualitas bahkan ada yang sampai rusak.

9. Ramah dengan Konsumen

Bersikap ramah dengan siapapun itu merupakan suatu akhlak yang terpuji. Dalam berniaga pun kita dianjurkan selalu ramah dan mrurah senyum dalam menghadapi konsumen dengan sifat yang bemacam-macam. Apabila kita ramah terhadap konsumen maka konsumen pun akan merasa senang.

10. Menjual Barang Halal

Dalam perniagaan, agama islam telah mengaturnya sedemikian rupa supaya kita hanya hanya menjual barang-barang yang halal saja. Selain itu, lebih baik kita menjauhi berdagang barang-barang yang sampai saat ini masih belum jelas kehalalannya.

11. Tidak Merendahkan Pedagang Lain

Nah, mungkin ini banyak dilakukan dalam praktek perdagaan saat ini. Mereka banyak yang menjatuhkan pedagang lain dengan cara menjelek-jelekkan barang dagangan orang lain. Hal itu mereka lakukan dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan semata tanpa memikirkan perasaan orang lain. Jika apa yang kita katakan itu tidak benar, maka kita bisa dikatakan telah memfitnah orang lain.

12. Memberikan Gaji Tepat Waktu

Hal penting yang harus kita perhatikan jika kita memiliki karyawan adalah memberikannya gaji tepat waktu sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati. Memberikan upah kepada karyawan merupaka kewajiban kita dan merupakan hak karyawan setelah mereka menyelesaikan kewajiban bekerja dengan baik.

Nah itu beberapa cara Rasulullah mendapatkan kesuksesan yang luar biasa dalam berdagang. Semoga sebagian dari kita yang sedang atau baru berencana membuka sebuah bisnis kita bisa menerapkan cara bisnis Rasulullah SAW. Sehingga tak hanya urusan dunia saja yang kita dapatkan, tetapi kita juga mendapatkan berkah dari rizki yang diberikan Allah SWT kepada kita

Bagikan Artikel

Tinggalkan Balasan

×