Intip Biografi Cut Nyak Dien, Pahlawan Wanita Yang Tangguh

Biografi Cut Nyak Dien – Cut Nyak Dien merupakan salah satu wanita yang merupakan pahlawan nasional Indonesia. Peran Cut Nyak Dien sangatlah penting dalam melakukan perlawanan terhadap Belanda. Ia merupakan wanita yang sangat tangguh dan semanagat dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Semangat juangnya pun sangat tinggi bahkan ia rela mengorbankan nyawanya untuk membela negara Indonesia. Walaupun saat ini Indonesia sudah merdeka, nama Cut Nyak Dien tetap dikenang sepanjang masa. Cerita perjuangannya sangat menginspirasi banyak orang terutama bagi kaum wanita.

Selain cerita perjuangannya, Cut Nyak Dien juga memiliki berbagai cerita yang menginspirasai selama hidupnya. Penasaran dengan kisah Cut Nyak Dien ? yuk simak Biografi Cut Nyak Dien dibawah ini!

Biografi Cut Nyak Dien, Sang Wanita Tangguh

1. Profil dan Biografi Cut Nyak Dien

biografi cut nyak dien
www.sabigaju.com

Cut Nyak Dien merupakan seorang wanita yang lahir di Lampadang, Aceh pada tahun 1848. Tanggal dan bulan lahir Cut Nyak Dien masih belum diketahui hingga saat ini. Cut Nyak Dien merupakan seorang putri dari Teuku Nanta Seutia yang merupakan seorang keluarga bangsawan terpandang dan dihormati oleh seluruh masyarakat.

Walaupun berasal dari keluarga berada, Cut Nyak Dien dan keluarganya tetap rendah hati dan tidak memiliki sikap sombong. Ia juga mudah berbaur dengan masyarakat sekitarnya yang merupakan rakyat biasa. Pada saat Cut Nyak Dien masih berusia dini, keluarganya selalu menanamkan pendidikan agama yang kuat pada Cut Nyak Dien.

Selain itu, ia mendapatkan pendidikan rumah tangga yang baik dari orang tuanya. Sehingga ia menjadi wanita yang tabah, taat beragama, tawakal dan tidak mudah menyerah dalam menggapai cita-cita. Pada saat masih muda, Cut Nyak Dien menikah dengan Teuku Ibrahim Lamnga dan dikaruniai oleh seorang anak laki-laki. Cut Nyak Dien merupakan istri yang baik dan selalu mendukung suaminya dalam melawan belanda.

biografi cut nyak dien
sumber: image.google.com

Namun sayangnya pada tahun 1880 Teuk Ibrahim gugur dalam perlawanannya melawan belanda. Dan dua tahun setelah kematianTeuku Ibrahim, Cut Nyak Dien menikah lagi dengan Teuku umar yang juga merupakan pejuang yang sangat hebat dalam membela Indonesia.

2. Perjuangan Cut Nyak Dien dan Teuku Umar dalam Melawan Belanda

biografi cut nyak dien
www.sipolos.com

Setelah kematian suami pertamanya pada tahun 1880, Cut Nyak Dien tergerak hatinya untuk ikut serta dalam melawan penjajah belanda yang sangat ingin menguasai Aceh pada saat itu. Dan pada tahun 1880 pula ia dilamar oleh Teuku umar. Pada awalnya Cut Nyak Dien menolak lamaran Teuku Umar. Namun saat Teuku Umar memperbolehkan Cut Nyak Dien dalam perlawanan melawan belanda, akhirnya Cut Nyak Die menerima lamaran Teuku Umar dan dikaruniai seorang anak dan diberi nama Cut Gambang.

Teuku Umar dalam melakukan perlawanannya terhadap belanda, ia menggunakan taktik yang sangat cerdik sekali. Ia berpura-pura untuk dekat dengan Belanda agar bisa mematai matai gerak gerik belanda. Dan pada Tahun 1875, Teuku Umar mulai menjalankan rencananya yaitu melakukan pendekatan terhadap belanda.

Dan pada tahun 1893 tepatnya pada tanggal 1893, Teuku umar dan para pasukannya yang berjumlah 250 orang pura-pura menyerahkan diri kepada Belanda dan Belanda menjadikannya sebagai komandan unit paskukan Belanda.

biografi cut nyak dien
sumber: image.google.com

Dalam menjalankan taktiknya ini, Teuku Umar sempat disangka penghianat oleh masyarakat Aceh bahkan tokoh pahlawan perempuan Cut Nyak Mutiah datang ke rumah Cut Nyak Dien dan memakinya sebagai penghianat. Namun, dengan sabar Cut Nyak Dien menjelaskan bahwa Teuku Umar akan melawan Belanda kembali.

Dalam mendekati belanda, Teuku Umar mempelajari berbgai taktik dalam menyerang Belanda. Dan pada akhirnya Teuku Umar mulai melakukan rencana palsu kepada Orang Belanda untuk melakukan perlawanan terhadap Basis Aceh. Akhirnya,Teuku Umar dan Cut Nyak Dien pergi dengan membawa perlengkapan dan pasukan berat dan mereka tidak pernah kembali kepada Belanda.

Penjajah Belanda pun marah dan merasa dikhianati oleh Teuku Umar dan pasukan Belanda mengadakan pencarian besar-besaran kepada Teuku Umar dan Cut Nyak Dien. Hingga pada akhirnya pada tanggal 11 Februari 1899 rencana Teuku Umar menyerang Meulaboh diketahui oleh pemerintah Belanda dan Teuku Umar gugur tertembak.

3. Penangkapan Cut Nyak Dien oleh Pasukan Belanda

biografi cut nyak dien
sumber: image.google.com

Setelah Teuku Umar gugur, Cut Nyak Dien meneruskan perjuangan suaminya ke daerah pelosok di Meulaboh. Dalam melakukan perlawanan, ia ditemani oleh pasukan kecilnya dan mengalami kehancuran pada tahun 1901. Hal ini dikarenakan karena Belanda sudah terbiasa dengan medan perang aceh,jumlah pasukannya terus berkurang karena sulitnya mendapatkan makanan. Selain itu faktor utamanya karena Cut Nyak Dien sudah semakin tua.

Akhirnya Cut Nyak Dien ditangkap oleh pasukan Belanda dan kemudian dibawah ke Banda Aceh. Ia dirawat disana dan berhasil menyembuhkan penyakit rabunnya. Namun setelah ia sembuh, Cut Nyak Dien dibuang oleh pasukan Belanda ke daerah Sumedang, Jawa Barat karena takut ia melakukan perlawanan kembali. Mungkin di sini hanya menjelaskan biografi Cut Nyak Dien hanya sedikit saja tentang Penangkapan beliau.

4. Wafatnya Cut Nyak Dien

biografi cut nyak dien
sumber: image.google.com

Ketika berada di Sumedang, Jawa Barat ia ditahan bersama tahanan politik Aceh lainnya. Ketika berada di dalam tahanan, ia bertemu dengan seorang ulama yang bernama Ilyas dan Ilyas menjuluki Cut Nyak Dien yaitu Ibnu Perbu. Ilyas menjuluki Cut Nyak Dien Ibnu Perbu karena ia menyadari bahwa Cut Nyak Dien merupakan seorang wanita yang sangat ahli dalam agama islam.

Namun pada tanggal 6 November 1908 Cut Nyak Dien wafat dikarenakan ia sudah tua dan termakan usia. Dan kemudian makamnya baru ditemukan pada tahun 1959.

biografi cut nyak dien
sumber: image.google.com

Nah itulah Biografi Cut Nyak Dien seorang pahlawan wanita yang sangat tangguh. Setelah membaca biografi ini diharapkan sebagai penerus bangsa, kamu bisa menghargai jasa para pahlawan yang telah gugur dalam mempertahankan Indonesia. Selain menghargai jasa para pahlawan, sebagai penerus bangsa kamu juga harus mengikuti semangatnya dengan tidak memiliki sifat yang negatif.

Bagikan Artikel

Tinggalkan Balasan

×