Belajar Hukum Bacaan Tajwid Lengkap Beserta Contohnya

Hukum Bacaan Tajwid – Hay sobat ketemu lagi dengan saya elrajab. Sebelum kita belajar tentang bacaan tajwid, sobat harus mengerti dahulu hukum bacaan tajwid. Hukum bacaan tajwid adalah Fardlu Kifayah, Tapi untuk mempelajari ilmu tajwid adalah Fardlu ‘ain artinya diwajibkan oleh setiap orang muslim yang akan membaca Al Qur’an. Orang yang membaca Al Qur’an tanpa ilmu tajwid, maka bacaanya akan salah dan orang tersebut mendapatkan dosa. Jadi sangat penting untuk mempelajari ilmu tajwid dengan benar. Apalagi dalam membaca Al Qur’an ketika di dalam sholat terkhusus untuk imam solat harus fasih dalam membaca Al Qur’an.

Pengertian Ilmu Tajwid

Ilmu tajwid secara bahasa dari kata جوّد-يجوّد-تجويدا yang mempunyai arti bagus atau membaguskan. Sedangkan menurut istilah yaitu ilmu yang mempelajari cara membaca Al Qur’an dengan baik dan benar. Jadi membaca Al Quran berbeda dengan membaca koran atau teks lainnya. Membaca Al Qur’an harus menggunakan ilmu tajwid dengan benar. Mari kita belajar hukum bacaan tajwid bersama berikut ini.

Hukum Bacaan Tajwid Nun Sukun dan Tanwin

Hukum bacaan tajwid untuk nun dan tanwin ada 5, yaitu Idzhar, Idghom bigunnah, Idghom billagunnah, Iqlab, Ikhfa. Semua akan kami bahas di bawah ini.

1. Idzhar

Hukum bacaan idzhar yaitu apabila nun mati atau tanwin bertemu salah satu huruf hijaiyah yang berjumlah 6 yaitu: alif atau hamzah (ء),  ha’ (ح), kha’ (خ), ‘ain (ع), ghain (غ), atau ha’ (ﮬ). Cara membaca idzhar ini yaitu dengan jelas.

Contoh bacaan idzhar : نَارٌ حَامِيَةٌ

di bawah ini contoh bacaan idzhar untuk nun mati.

hukum bacaan idzhar

2. Idghom bighunnah

Hukum bacaan Idghom bighunnah adalah apabila ada tanwin atau nun mati bertemu salah satu dari huruf ن م و ي, maka cara membacanya yaitu dengan memasukkan kedalam huruf setelahnya disertai berdengung. 

contoh :

bacaan nun mati dan tanwin

Catatan:

tidak semua nun mati dan tanwin bertemu huruf di atas dibaca idghom bigunnah yaitu jika dalam satu kalimat, maka di baca jelas , contoh dalam kalimat بُنْيَانٌاَدُّنْيَاقِنْوَانٌ, dan صِنْوَانٌ

3. Idghom billagunnah

Bacaan Idghom Billagunnah adalah ketika tanwin atau nun mati bertemu huruf  ل (lam) dan ر (ra’), maka cara membacanya tidak disertai dengan dengung.

Contoh:

hukum bacaan tajwid

4. Iqlab

Bacaan Iqlab mempunyai arti mengganti, yaitu mengganti suara menjadi م (mim). Jadi Iqlab adalah apabila ada tanwin atau nun mati bertemu dengan huruf  ب (ba’) dibaca menjadi م (mim) disertai dengung.

Contoh:

hukum bacaan tajwid

5. Ikhfa’

Bacaan Ikhfa yaitu apabila ada nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf ikhfa yang berjumlah 15 huruf yaitu: ت (ta’), ط (tho’), د (dal), ف (fa’), ق (qof), ك (kaf), ص (shod), ض (dh{od), ذ (dzal), ث (tsa), ج (jim), ش (syin), س (sin), ز (za), ظ (dzo). Cara membacanya yaitu dengan samar-samar dan dengung.

Contoh:

hukum bacaan tajwid

Silahkan untuk contoh hukum bacaan tajwid Ikhfa dapat sobat cari sendiri yaa di Al Qur’an. Jangan lupa untuk selalu mengaji biar dapat petunjuk dari Pak Kyai tentang ilmu tajwid.

Baca Juga: Rukun Nikah dalam Islam dan Syarat Ijab Qobul yang Benar

Hukum Bacaan Tajwid Mim Mati

Hukum bacaan mim mati terbagi menjadi 3, yaitu Ikhfa Syafawi, Idghom Mimi, dan Idzhar Syafawi. Berikut penjelasannya beserta contohnya.

1. Ikhfa Syafawi

Pengertian dari bacaan Ikhfa Syafawi adalah apabila ada mim mati bertemu dengan huruf ba’ dan disertai dengan berdengung. Contoh: (فَاحْكُم بَيْنَهُم) (تَرْمِيهِم بِحِجَارَةٍ) (وَكَلْبُهُم بَاسِطٌ)

2. Idghom Mimi

Bacaan Idghom Mimi ketika ada mim mati bertemu dengan mim dan disertai suara dengung. Contoh: (أَم مَنْ) (كَمْ مِن فِئَةٍ). Idghom mimi juga sering disebut dengan idghom mutamasilain atau mislain. Jadi jangan bingung yaa sobat.

3. Idzhar Syafawi

Bacaan Idzhar Syafawi adalah ketika ada mim mati bertemu huruf hijaiyah selain ba’ dan mim maka wajib di baca jelas dengan mulut tertutup.

Contoh : (لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ) (تَمْسُونَ)

Contoh lainya bisa sobat cari di dalam Al Qur’an sangat banyak. Jangan lupa untuk bertanya kepada guru ngaji sobat agar bacaan Al Qur’an sobat benar.

Hukum Bacaan Tajwid Qolqolah

Hukum bacaan qolqolah yaitu ketika ada huruf qolqolah (qaf (ق), tha (ط), ba’ (ب), jim (ج), dan dal (د)) mati atau waqof dan di baca memantul. Qolqolah ada 2 yaitu:

1. Qolqolah Sugro atau qolqolah kecil

Qolqolah ini terjadi jika ada bacaa qolqolah di tengah kalimat secara gampangnya bukan karena sebab waqof.

Contoh: ﻴَﻄْﻤَﻌُﻮﻥَ, ﻴَﺪْﻋُﻮﻥَ

2. Qolqolah Kubro atau qolqolah besar

Bacaan Qolqolah kubro adalah ketika ada bacaan qolqolah yang berada di akhir kalimat atau waqof.

Contoh: ٱﻟْﻔَﻟَﻖِ, ﻋَﻟَﻖٍ

Baca Juga: Cara Mengkafani Jenazah Sesuai Sunnah Perempuan atau Laki Laki

Hukum Bacaan Tajwid Waqof

Waqof dalam segi bahasa mempunyai arti berhenti atau menahan. Dalam segi istilah yaitu menghentiakn bacaan ketika dalam membaca Al Quran di akhir kalimat untuk mengambil nafas dan berniat untuk melanjutkan bacaan. Ada 4 jenis waqof dalam membaca Al Qur’an yaitu:

  • Waqof ﺗﺂﻡّ (taamm) yaitu waqof yang sempurna, maksudnya menghentikan bacaan secara sempurna tidak ditengah kalimat serta tidak mempengaruhi arti dari bacaan itu karena tidak ada kaitannya dengan ayat setelahnya.
  • Waqof ﻛﺎﻒ (kaaf) adalah waqof yang diberhentikan bacaannya secara sempurna tetapi maknanya masih ada kaitannya dengan ayat setelahnya.
  • Waqof ﺣﺴﻦ (Hasan)  atau baik yaitu ketika memberhentikan bacaan tanpa mempengaruhi arti, namun bacaannya masih ada kaitannya dengan bacaan sesudahnya.
  • Waqof ﻗﺒﻴﺢ (Qabiih) yaitu waqof yang tidak baik karena memberhentikan bacaan atau ayat di tengah secara tidak sempurna karena masih ada kaitannya dengan lafadz atau makna yang lain.

Tanda Tanda Waqof

  • tanda ﻗﺒﻴﺢ (Qabiih) disebut dengan waqof lazim karena berhenti di akhir kalimat dengan sempurna.
  • tanda tho ( ﻁ ) disebut waqof mutlak artinya harus berhenti.
  • tanda jim ( ﺝ ) disebut waqof jaiz. Lebih baik berhenti atau di teruskan.
  • tanda zha ( ﻇ ) lebih baik tidak berhenti
  • tanda sad ( ﺹ ) disebut waqof Murakhas yaitu lebih baik tidak berhenti namun boleh berbenti tanpa merubah makna.
  • tanda sad-lam-ya’ ( ﺻﻠﮯ ) “Al-washl Awlaa” yg mempunyai arti “wasal atau meneruskan bacaan lebih baik
  • tanda qaf ( ﻕ ) lebih baik meneruskan bacaan meskipun boleh berhenti.
  • tanda sad-lam ( ﺼﻞ ) lebih baik berhenti walaupun boleh di wasalkan atau diteruskan.
  • tanda Qif ( ﻗﻴﻒ ) lebih diutamakan berhenti
  • tanda sin ( س ) atau tanda Saktah ( ﺳﮑﺘﻪ ) disebut sakta berhenti sejenak tanpa mengambil nafas kemudian meneruskan bacaanya.
  • tanda Waqfah ( ﻭﻗﻔﻪ ) berhenti lebih lama
  • tanda Laa ( ﻻ ) jangan berhenti, tapi kalau di akhir ayat boleh berhenti atau meneruskan.
  • tanda kaf ( ﻙ ) mempunyai makna Kadzalik yang mempunyai serupa. Maksudnya tanda ini sama dengan tanda waqof sebelumnya.
  • tanda bertitik tiga ( … …) disebut Waqaf Muraqabah atau Waqaf Ta’anuq (Terikat). harus berhenti di salah satu tanda. jika sudah berhenti di tanda awal, maka di tanda dua dilarang berhenti begitu sebaliknya.

Berikut video tentang belajar ilmu tajwid:

https://www.youtube.com/watch?v=BgRDmUxGq0I

Demikian ringkasan ilmu hukum bacaab tajwid semoga bermanfaat. Jika ada yang salah kami mohon maaf dan kiranya untuk memberi saran dan kritik untuk membangun tulisan kami lebih baik lagi. Jangan lupa untuk terus mengaji dengan Pak Kyai atau ustadz biar bacaan Al Qur’annya lebih bagus dan benar.

 

 

Bagikan Artikel

Tinggalkan Balasan

×